Peradaban di dunia tidak mungkin akan abadi selamanya. Setiap ada kelahiran selalu ada kematian, demikian halnya dengan suatu peradaban yang sifatnya sama dengan kelahiran dan kematian. Di dunia ini selalu ada dua sisi, baik buruk, siang malam, pria wanita, dan masih banyak perumpamaan yang lain yang dapat menjadikan dua aspek yang selalu berlawanan. Ini membuktikan bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi, karena di dunia ini masih ada suatu aspek yang sifatnya berlawanan atau dua arah. Ketika suatu zaman mulai berubah dan peradaban manusia pun seiring pasang surut. Yang dimaksud pasang surut adalah, dimana suatu peradaban ini mengalami suatu masa kejayaan dan masa kehancuran. Pada masa kejayaannya manusia selalu merasa dirinya paling hebat, karena kekuasaan dan kekayaan yang dimilikinya membuat mereka menjadi buta dan menganggap tidak ada yang lebih hebat dari pada mereka. Padahal mereka masih berada di dalam suatu kekuatan yang besar dan mempunyai suatu aturan yang pasti yaitu "ALAM". Alam semesta ini mempunyai suatu aturan dimana tidak akan ada keabadian sebelum hari akhir. Jadi semua yang ada di alam ini tidak abadi, suatu saat akan hancur, punah, mati. Dan dimana suatu kehancuran,kepunahan,ataupun kematian pasti terjadi suatu masa kebalikan dari kejadian tersebut. Di dalam suatu peradaban pasti terjadi suatu masa dimana masa tersebut yang akan menentukan peradaban pada saat itu dan menjadikannya suatu momentum yang sangat berharga. Peradaban yang hancur akan diteruskan dengan kemunculan peradaban baru yang akan jaya, dan bila kemunculan peradaban yang baru menjadi jaya yang lama akan hancur, begitu juga seterusnya. Hal ini membuktikan bahwa peradaban di dunia pasang surut. Bila ada yang hancur ada pula yang akan menggantikan kedudukannya dan diteruskan secara generasi penerusnya. Itu sudah menjadi aturan yang ada di alam ini. Masa purba yang punah,terjadi masa transisi yang di mana masa transisi tersebut mengalami suatu perubahan peradaban yang mulanya dari peradaban manusia purba kemudian hilang karena keadaan alam sendiri juga mengalami perubahan. Kita harus ingat bahwa Tuhan kita menciptakan kita di dunia ini untuk menjaga alam semesta dan seluruh isinya, namun ketika alam ini tidak seimbang dengan ekosistem manusia terjadi suatu ketidakselarasan yang ada di muka bumi hingga terjadi suatu bencana, dan ini tidak bisa dicegah karena memang demikian sifat manusia yang selalu mempunyai nafsu yang membara. INI SUDAH MENJADI ATURAN DAN TIDAK ADA YANG BISA MERUBAH KECUALI TUHAN.
BY : NUGROHO ARI WICAKSONO
Posted by
GOMB HOUSE
| Kamis, 05 Maret 2009 |
0
komentar
Categories: