Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris ...

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Here's an mp3 file that was uploaded as an attachment: Juan Manuel Fangio by Yue And here's a link to an external mp3 file: Acclimate by General Fuzz Both are CC licensed. Lorem ...

Some block quote tests: Here's a one line quote. This part isn't quoted. Here's a much longer quote: Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. In dapibus. In pretium pede. Donec ...

Posted by GOMB HOUSE | Sabtu, 07 Maret 2009 | 0 komentar

Membahas soal pemilu selalu terkait dengan kata Golput, Golput bukan berarti mereka tidak mau memilih. Golput disebabkan oleh ulah dari para pejabat negara yang sering melakukan kesalahan. Krisis kepercayaan kepada pemerintahan lah yang menyebabkan terjadinya golput ini. Mungkin bila para pejabat lebih mementingkan tugasnya dari pada nafsu pribadinya, tentu rakyat akan mempercayai kepemerintahan saat ini. Karena ulah sebagian pejabat yang tak becus mengurus negara, menjadikan dampak besar pada pemerintahan. Akhirnya nama pemerintahan pun jatuh di mata rakyat, padahal seharusnya rakyat percaya dan menyerahkan semua kewenangan atas negara kepada pemerintah. Bukan rakyat yang salah atas semua ini, hukumlah yang harus ditegakkan setegah mungkin. Kalau hukum tidak bisa ditegakkan untuk memberikan sanksi yang tegas pada salah satu pejabat negara yang menyalahgunakan haknya, kepercayaan rakyat terhadap pemerintah akan semakin tipis dan tidak menutup kemungkinan terjadi suatu gerakan gerakan yang ingin merdeka tanpa wewenang di bawah pemerintahan. Golput ini adalah salah satu sikap rakyat yang menunjukkan bahwa tidak ada kepercayaan lagi bagi para calon pejabat negara, karena mulai dari dulu, rakyat hanya menerima janji dan bukan bukti. Sebagai contoh sekarang ini banyak calon pejabat yang memasang atribut tidak tertib dan tidak sesuai aturan. Kalau sebelum jadi pejabat saja sudah tidak taat hukum, apalagi kalau sudah jadi. Mau dibawa kemana negara ini dengan calon-calon yang seperti itu?? Makanya jika kita ingin memilih pemimpin, pilihlah dia mulai dari karirnya sejak 0. Jangan asal pilih!

BY : NUGROHO ARI WICAKSONO

Leave a Reply