Welcome to WordPress. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris ...

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Here's an mp3 file that was uploaded as an attachment: Juan Manuel Fangio by Yue And here's a link to an external mp3 file: Acclimate by General Fuzz Both are CC licensed. Lorem ...

Some block quote tests: Here's a one line quote. This part isn't quoted. Here's a much longer quote: Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. In dapibus. In pretium pede. Donec ...

Posted by GOMB HOUSE | Kamis, 12 Maret 2009 | 0 komentar

Sebelumnya kita sudah membahas tentang latar belakang jebakan pemikiran yang membimbing kita pada suatu dualisme pemikiran yang membuat bingung masyarakat kita dimana bingung memilih mana yang bisa dianggap sebagai yang paling benar dan dibela sebagai jati diri bangsa yang dijunjung oleh rasa nasionalisme yang luhur bangsa kita. Semenjak dulu bangsa kita sudah mempunyai jati diri kebudayaan yang khas yang hanya dimiliki oleh kita atau dimiliki regional bangsa-bangsa yang menjalin jalur perdagangan oleh bangsa kita antara Laut Andaman sampai Laut Cina Selatan. 

Budaya-budaya tersebut meliputi konsep-konsep religi, sastra, moral, hukum, teknologi, sampai tata kota yang sangat berbeda dengan budaya barat. Yang pada masa yang sama pada zaman di regional kita pada zaman kerajaan masih bertahan dengan konsep barbar yaitu berjaya dengan memerangi bangsa lain. Contohnya yaitu dari bangsa Yunani, Romawi, sampai pada zaman Renaissance yaitu masuknya budaya Islam yang dibawa oleh orang-orang Eropa yang pulang dari Perang Salib yang ketika itu berlangsung di Asia. 

Leave a Reply