Archive for Maret 2009
Industri merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan pembangunan nasional yang berkesinambungan ke depan. Faktor yang paling menunjang pembangunan ekonomi dari sektor industri diantaranya adalah tenaga kerja. Berbicara tenaga kerja tidak bisa dipisahkan dengan sumber daya manusia yang akan sangat menentukan keberhasilan suatu produksi dalam industri tersebut. Maka dari itu diperlukan sistem pendayagunaan dan sistem pengelolaan yang baik untuk tenaga kerja, baik dalam hal jaminan kerja maupun juga kesejahteraannya.
Guna menjaga kesinambungan ketersediaan tenaga kerja yang kompeten dan dapat meningkatkan pertumbuhan industri, maka telah banyak diterapkan pola-pola sistem penerapan tenaga kerja yang efisien dan dapat meningkatkan kapasitas produksi. Tetapi banyak sistem penerapan tenaga kerja tersebut yang malah memberatkan buruh baik dalam proses produksi maupun dalam kesejahteraan buruh itu sendiri.
Fenomena ketenagakerjaan yang marak sekarang ini adalah outsourcing. Yang dimaksud outsourcing di sini adalah buruh atau tenaga kerja yang bekerja dibawah kontrak kerja personal dan secara ekonomi bergantung pada perusahaan. Keberadaan buruh berstatus outsorcing pada gilirannya akan melemahkan perjuangan kolektif buruh melalui serikat buruh, sebagai elemen pemaksa bagi terpenuhinya hak-hak buruh. Sebab, buruh outsourcing bergerak sebagai individu yang mengadakan hubungan kerja dengan perusahaan secara langsung, atau buruh yang disalurkan oleh lembaga outsourcing ( jasa penyalur tenaga kerja ), kepada perusahaan, para pihak yang terlibat dalam perjanjian dalam hal ini adalah jasa penyalur tenaga kerja dan perusahaan, sementara buruh outsorcing sendiri berada di bawah kendali jasa penyalur.
Keberadaan sistem outsourcing di Indonesia diatur dalam pasal 64, 65 ,dan 66 UU no. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Kemudian undang-undang ini dilengkapi dengan Inpres no. 3 Tahun 2006, tentang Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi yang justru memberatkan buruh. Buruh tidak hanya kehilangan haknya sebagai buruh, tapi juga kehilangan haknya sebagai warga negara. Secara positif, adalah tugas negara untuk memenuhi hak warga negaranya di bidang social, cultural dan ekonomi. Rencana pemerintah mengakomodasi LMF (Labour Market Fleksibility) adalah bentuk pelanggaran atas hak warga negara dalam hal ini adalah kelompok buruh atau pekerja. Buruh atau pekerja berhak atas social security, jaminan kelangsungan hidup sebagai turunan dari jaminan kepastian kerja, juga berhak atas pendidikan, jaminan keselamatan dan kesehatan keluarga, dll.
Tetapi di balik itu semua , kita tidak bisa memungkiri bahwa iklim investasi dan produksi sector industri di Indonesia meningkat sejak diterapkannya perundangan tersebut. Walaupun sector ketenagakerjaan hanyalah merupakan satu dari tujuh faktor penghambat nilai investasi di Indonesia menurut hasil riset World Economic Forum. Diantaranya adalah birokrasi yang tidak efisien, infrastruktur yang tidak memadai, peraturan perpajakan, korupsi, kualitas SDM, instabilitas kebijakan dan tenaga kerja. Walupun ketenagakerjaan hanyalah salah satu faktor , tetapi ketenagakerjaan sangat berdampak besar bagi kehidupan sosial negara kita karena sekarang ini di Indonesia kemiskinan dan pengangguran masih jadi masalah pelik yang harus dicari penyelesaiannya secara menyeluruh bukan hanya sekedar pemberian bantuan yang hanya bersifat sementara.
Berdasarkan keterangan yang ada di atas , sangatlah diperlukan suatu peninjauan sistem kerja outsourcing yang bisa mengkaji keuntungan dan kekurangan sistem tersebut yang diharapakan bisa memberikan pengetahuan baru dalam praktek ketenagakerjaan. Ditinjau dari segi administratif maupun hukum sistem outsourcing yang dijalankan di Indonesia ini telah terdapat pelanggaran yang cukup memprihatinkan karena kebnyakan hanya mengejar keuntungan besar semata.
Kalau sektor industri tersebut sudah maju, mungkin akan terlaksana jaminan kesejahteraan buruh. Dan mungkin lagi, Pemerintah juga akan melahirkan suatu peraturan baru yang mendukung kedua pihak yaitu buruh dan pengusaha dalam segi kepentingan masing-masing dan tidak merugikan salah satu pihak dalam menunjang peningkatan pembangunan bangsa dalam misi ketahanan ekonomi nasional.
Waktu terus berjalan seiring jaman yang terus maju. Banyak alam yang hancur karena kemajuan zaman. Kerusakan ekosistem alam disebabkan karena manusia yang selalu serakah dan keinginan untuk membuat infrastruktur di alam terbuka. Keserakahan manusia membuat kerusakan di beberapa aspek alam, mulai dari hutan, terumbu karang/ taman laut, pencemaran udara dan pencemaran air. Inilah yang diperbuat manusia, demi mewujudkan suatu keinginan yang ia ingini, mereka mengorbankan ekosistem alam yang masih utuh. Banyak hutan digunduli, ditebang secara bebas, ilegal, padahal jika ia tahu bahwa hal yang mereka lakukan itu sangatlah merugikan mereka sendiri di waktu yang akan datang. Gunung gunung dihancurkan demi mendapatkan sesuatu yang mereka kehendaki. Laut yang penuh dengan bom, merusak keindahan taman bawah laut, terumbu karang menjadi semakin punah, banyak ikan yang mati. Ketidak selarasan manusia dengan alam akan menjadi dampak yang sangat besar. Karena mereka mengira bahwa alam ini tidak untuk dijaga namun untuk dihancurkan. Padahal kita ini hidup di daerah mereka, kita hidup di alam. Lalu apa yang terjadi, alampun mulai marah dengan kerakusan para manusia yang tak bertanggung jawab. Banjir di mana mana, udara menjadi tercemar, air banyak yang keruh, lapisan ozon yang semakin menipis. Kalau hal ini diteruskan mungkin lama kelamaan peradaban manusia akan punah. Seharusnya dengan ketersediaan alam yang ada di muka bumi, kita sebagai penjaga bumi, harus merawat. Memang Allah telah menciptakan segala isinya di bumi untuk manusia tapi tidak berarti harus merusak seluruh, isi di bumi. Karena bila semua isi di bumi rusak kita pun sebagai manusia akan menanggung akibat dari kerusakan alam di muka bumi ini. Banyak bencana, tsunami, angin besar, gempa bumi, ini dikarenakan keselarasan batin manusia tidak selaras dengan lingkungan yang ada, atau alam ini mulai tidak selaras dengan jalan pikiran manusia. Kita hidup ini harus menyesuaikan alam, bukan alam yang menyesuaikan kita. Karena kita ini ada di dalam alam, jadi jika kita tidak bisa bersahabat dengan alam maka, alam pun tidak dapat bersahabat dengan kita. Kita harus tahu bahwa, alam ini juga hidup, aktif dan melakukan kegiatan sesuai aktifitas mereka masing masing. Dan jika itu tidak dilakukan maka alamlah yang akan berkata.
BY : NUGROHO ARI WICAKSONO
Akhir akhir ini sangatlah marak dengan pencalonan Legislatif, tak hanya di kalangan konglomerat dan para pengusaha saja yang ikut mencalonkan diri menjadi anggota parlemen. Yaa., mungkin politik sudah dirasakan oleh rakyat biasa, karena dengan dilihat dari survei banyak sekali para Caleg yang berasal dari Rakyat kecil, mulai dari pengamen,tukang parkir, loper koran, tukang cuci sepeda motor bahkan dalam kampanyenya pun sangat unik. Saya melihat debat merekan di salah satu acara Televisi di Barometer yang ditayangkan tanggal 12 jam 10 malam. Ini menandakan bahwa rakyat pun juga ingin mengambil alih dan menyerukan suara dari saudara saudara mereka, yang artinya mereka sudah krisis kepercayaan terhadap pada anggota legislatif, karena menurut hasil survei yang dilakukan di dalam legislatif menempati tingkat korupsi paling besar. Karena itu para rakyat pun ikut unjuk gigi. Mungkin rakyat Indonesia berharap jika nanti yang menjadi seorang wakil rakyat adalah teman dari kalangan mereka hidup mereka pun bisa terangkat. Coba kalau dari kalangan konglomerat yang pandai berdebat dan pandai mengakali rakyat, pada ujung ujungnya membuat rakyat melarat. Mengapa demikian.??
Karena kebanyakan dari wakil rakyat adalah seorang yang mempunyai jiwa dagang, dan prinsip jiwa dangang selalu memikirkan MARGIN yang akan mereka peroleh. Maka tidak heran kalau banyak koruptor di kalangan wakil rakyat. Sebelum mereka jadi seorang wakil rakyat, mereka memasang poster,baliho,stiker bahkan kampanye dengan besar besaran tentunya dengan modal yang banyak bahkan dengan memberikan sedikit uang hangat bagi para pemilih, dan bila dia menjadi seorang wakil rakyat secara otomatis dia akan mengembalikan modalnya di waktu memberikan iklan dan kampanye, karena memang jiwanya jiwa dangang dan prinsip yang digunakan pun prinsip dagang. Janganlah memilih wakil rakyat yang terlalu muluk muluk banyak iklan, kampanye besar besaran, itu malah akan menyengsarakan rakyat bila dia duduk di parlemen. Kita sebagai rakyat harus memilih pemimpin yang benar benar jujur. Ini adalah modal yang paling penting, meskipun dia tidak begitu memiliki ilmu untuk berpolitik, paling tidak seorang pemimpin harus takut dengan TUHAN. Kalau tidak bisa masih bisa BELAJAR dan bila menghianati rakyat itu perlu DIHAJAR. Dalam memilih pemimpin/wakil rakyat kita harus melihat dari berbagai aspek. Mulai dari latar belakangnya, cara cara penyampainnya dalam berkampanye dan iklan. Semakin banyak iklan, itu menandakan calon tersebut tidak mau berkorban tenaga, dan calon tersebut tidak patut untuk dipilih. Karena bila nantinya terpilih menjadi BOM WAKTU. Pilihkan seorang calon yang memang benar benar rela berkorban dalam berkampanye, turun ke jalan dan mempunyai latar belakang seorang aktifis di dalam masyarakat. Iinilah yang menjadi pemimpin yang baik, jangan melihat dari luar. Banyak para pejabat berpakain memakai baju muslim berkopyah namun kelakuannya tak kalah dengan seekor ANJING yang selalu serakah.. Berpakian rapi dan berdasi, namun di dalamnya terdapat cacing yang menggerogoti hatinya sehingga hatinya menjadi busuk. Jangan kita salah memilih seorang pemimpin.
BY : NUGROHO ARI WICAKSONO
Lambang Garuda merupakan Lambang yang sangat baik, karena di dalam suatu fisik Garuda terlihat sekali kekokohannya. Indonesia yang menyandang Lambang Garuda sangatlah tepat, karena dengan besarnya negara membuat lambang ini menjadi suatu patokan untuk memberikan percaya diri yang lebih terhadap setiap rakyat. Seperti halnya Garuda yang dapat terbang tinggi dan mempunyai cakar yang dapat mencengkram setiap musuh yang akan datang. Hal ini menandakan bahwa Lambang Negara Indonesia sudah sangatlah sempurna. Tinggal kita sebagai rakyat untuk memandang suatu Lambang demi memperkokoh mental kita dan memperkuat persatuan sekuat Garuda. Kita seharusnya bangga mempunyai suatu negara yang begitu besar dengan segala ketersediaan yang ada. Tidak ada negara yang mempunyai keanekaragaman yang menyamai Indonesia. Kita harus yakin bahwa suatu saat Sang Garuda akan membawa kita menuju INDONESIA YANG LEBIH BAIK. Bukan kita tidak mampu, memang kita belum menemukan Pemimpin yang dapat mengetahui kemana Negara ini akan dibawa. Bila suatu saat pemimpin muncul dan beliau mengetahui segala sesuatu tentang Indonesia, dan bagaimana negara Indonesia dapat maju. Kita akan menemukan suatu cahaya layakknya kita menemukan air di dalam gurun pasir. Pemimpin layaknya Garuda akan membawa Negara Indonesia seperti yang kita harapkan. Pemimpin harus kuat, mempunyai jiwa pemimpin yang baik, harus to the point, tidak basa basi. Layaknya Garuda dengan cakarnya yang tajam akan mencengkram siapa saja yang menghalangi misinya. Inilah pemimpin yang kuat, dan pasti. Garuda bukan sekedar burung biasa, tapi Raja dari burung bahkan tidak ada yang mengalahkan seekor Garuda. Kita harus merubah haluan kita dan mengikuti terbangnya Garuda menuju jalan perubahan yang kita impikan serta menemukan RATU ADIL.
BY : NUGROHO ARI WICAKSONO
BY : NUGROHO ARI WICAKSONO
Pancasila adalah suatu ideologi yang harus ditanamkan kepada setiap warga negara indonesia sejak dini. Point2nya pun sudah jelas bahwa di indonesia semua harus bersifat adil. Tapi masih saja orang yang kuatlah yang menang. Mengapa semua ini terjadi ??? ya..,mungkin karena pemerintah sendiri kurang bersikap tegas dalam menangani masalah di dalam negeri. Apa akibatnya kepercayaan rakyat mulai hilang, banyak rakyat yang tidak menggunakan hak suaranya dalam pemilu, terjadi pertikaian antara petugas keamanan dengan rakyat.
Seharusnya petugas itu melindungi bukan malah menghabisi rakyat, memang kadang2 rakyat yang mempunyai salah, menyalahi aturan tapi jalan kekerasan bukanlah hal yang terbaik. Kalau memang aparat selalu menggunakan kekerasan dalam segala hal, lalu apa bedanya aparat dengan premanisme. Bukankah negara kita negara hukum dan negara yang cintai damai.
Kembali ke pancasila, percuma pancasila setiap upacara dikumandangkan kalau tidak dilaksanakan, hal tersebut juga berkaitan dengan poin-poin yang ada di pancasila. Ingat point yang ke lima KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA, apa sudah terlaksana??
Kok yang kelima yang pertama saja belum dilaksanakan, kita harus tahu sebagai warga negara indonesia yang mempunyai hak di dalam negara ini harus menamkan ideologi ini ke dalam pikiran kita, karena bila ideologi ini tidak tertanam akan menimbulkan peperangan. Dan kita harus tahu bahwa Indonesia adalah negara terkaya di dunia. Kita punya tambang emas yang sangat melimpah, tapi mengapa kita tidak bisa menikmati kekayaan yang kita miliki sejak dulu,,???...
BY : NUGROHO ARI WICAKSONO
Banyak kasus kekerasan yang menimpa siswa siswi yang masih sekolah oleh kelakuan oknum guru yang mungkin memberikan pelajaran pada anak didiknya dengan kekerasan. Bukan hanya itu di dalam lingkup asrama militer atau kepolisian pun juga banyak terjadi. Banyak vidio rekaman yang beredar dan memberikan suatu informasi kekerasan di dalam lingkup instansi pemerintahan. Kematian pun sering terjadi karena adanya kekerasan yang terjadi saat ini.
Memang di dalam militer sangat diperlukan latihan secara keras dan uji fisik, namun bukan berarti uji fisik ini tidak ada aturan/ prosedur. Semua ada aturan dan prosedurnya, bilamana ada yang melanggar dari aturan yang harus dikenakan sanksi meskipun itu adalah anggota dari kemiliteran. Kita yang membuat aturan kita juga yang harus mematuhinya.
Ini menandakan bahwa negara kita masih sangatlah bodoh, dan tidak bisa berpikir secara baik. Mengapa harus menggunakan kekerasan kalau menggunakan pikiran saja kita mampu. Inilah yang harus kita kaji, karena kekerasan ini akan berdampak negatif bagi siapa saja. Bila ini terjadi terus menerus apakah bangsa kita akan bisa maju dengan menggunakan kekerasan???
Tentu tidak karena kekerasan malah akan menimbulkan masalah demi masalah, kesadaran ini perlu kita tanamkan pada diri kita masing masing bahwa kekerasan dalam bentuk apapun akan berakibat negatif. Kalau kita memang merasa generasi penerus bangsa kita juga harus bisa menjaga nama baik bangsa, serta menjadi generasi yang berbudi luhur, berakhlak baik, serta mempunyai moral baik dan yang terakhir mempunyai ilmu yang tinggi. Karena hanya dengan itu kita dapat memberikan sesuatu yang baik untuk negara kita.
Janganlah kita merugikan orang lain, karena suatu saat kita akan dirugikan oleh orang yang lebih pintar bahkan lebih kuat dari kita...
BY : NUGROHO ARI WICAKSONO
BY : NUGROHO ARI WICAKSONO
BY : NUGROHO ARI WICAKSONO
BY : NUGROHO ARI WICAKSONO
BY : NUGROHO ARI WICAKSONO
BY : NUGROHO ARI WICAKSONO